Perubahan Iklim

PMI memiliki mandat untuk memberikan pelayanan langsung tanggap darurat untuk bencana alam dan konflik kepada para korbannya. Bertumpu pada mandat tersebut, pelayanan PMI difokuskan terhadap dampak kemanusiaan yang timbul sebagai akibat dari bencana. Dengan kecenderungan meningkatnya frekuensi bencana sebagai dampak dari perubahan iklim, PMI tidak mempunyai pilihan lain selain melakukan upaya adaptasi perubahan iklim dengan menyiapkan diri dan masyarakat dalam menghadapi dampak dari perubahan iklim tersebut. Dalam rangka mengintegrasikan adaptasi perubahan iklim dalam pelayanannya.

Strategi PMI dalam mengurangi risiko dan dampak bencana melalui upaya adaptasi perubahan iklim melalui langkah-langkah sebagai berikut: (1) melakukan advokasi, penyadaran dan orientasi mengenai adaptasi perubahan iklim, (2) mengembangkan strategi, pendekatan dan alat mengenai adaptasi perubahan iklim, (3) mengintegrasikan adaptasi perubahan iklim dalam managemen bencana dan program berbasis masyarakat. (3) mempromosikan adaptasi perubahan iklim melalui kesiapsiagaan bencana dan perilaku kesehatan Mengintegrasikan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Program PERTAMA.

Melalui dukungan dari Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional (IFRC), Palang Merah Belanda (NLRC) dan Palang Merah Jerman (GRC), PMI berupaya untuk mengintegrasikan komponen adaptasi perubahan iklim dalam Program Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA) dengan melaksanakan pilot program di 4 (empat) Kelurahan di Jakarta Barat dan Jakarta Timur sejak tahun 2005. Mengkomunikasikan perubahan iklim kepada Pengurus, Staf, Relawan PMI dan masyarakat merupakan tantangan. Serangkaian orientasi telah dilaksanakan dan banyak media seperti brosur, film, spanduk, dll telah dibuat untuk menyediakan informasi mengenai perubahan iklim. Dalam prakteknya masyarakat mampu menyerap informasi mengenai perubahan iklim sesuai dengan kontek lokal, yaitu dengan menghubungkan fenomena cuaca dengan perubahan iklim Asesmen Perubahan Iklim di Masyarakat Masyarakat adalah ahli terhadap ancaman, risiko, kerentanan dan kapasitas yang dialaminya dalam konteks perubahan iklim. Melalui serangkaian perangkat asesmen yang telah dikembangkan oleh PMI seperti VCA (Vulnerability and Capacity Assessment), PHAST (Participatory Hygiene and Sanitation Transformation), pemetaan, masyarakat difasilitasi untuk mengidentifikasi fenomena perubahan iklim yang tidak lazim serta kecenderungannya selama beberapa tahun terakhir. Rencana Kedepan Dengan dukungan dari Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional (IFRC) dan Perhimpunan Nasional, PMI berkomitmen untuk mengintegrasikan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Strategi PMI. Langkah selanjutnya bagi PMI adalah mengkaji kembali kegiatan-kegiatannya seperti tanggap darurat bencana, kesiapsiagaan bencana, air dan sanitasi, kesehatan, pembinaan PMR dan relawan, advokasi dan sosialisasi dan lain-lain serta melakukan penyesuaian dalam konteks perubahan iklim. (DM)