7/18/14

PMI dan Operasi Pesawat SAREX 202 di Mandiangin 

Penanganan lanjutan di Posko Kesehatan Lapangan
Koordinansi sebelum melakukan penyisiran
Mandiangin– (5/6/2014) 1 Ambulance PMI menuju mandiangin bersama  7 relawan setelah menerima infomasi dari kantor SAR Banjarmasin terjadi musibah pesawat jatuh di sekitar pegunungan mandiangin.
Dilaporkan pesawat jenis Cessna dengan 4 awak dan kode penerbangan SAREX 202 diperkirakan jatuh di kawasan Mandiangin. Signal terakhir pesawat tersebut berada di lokasi kawasan hutan dan gunung mandiangin.
Di Mandiangin sudah berdiri posko SAR yang dikoordinir kantor SAR Banjarmasin. Selain PMI sudah terdapat juga beberapa unsur SAR yang ada di Kalimantan Selatan. Setelah rapat Koordinasi, pencarian pesawat SAREX 202 yang diperkirakan jatuh dikawasan gunung mandiangin ini diputuskan dilakukan besok harinya dikarenakan kondisi sudah mulai gelap dan membahayakan penolong jika melakukan pencarian di malam hari.
Besok harinya, tim melakukan pencarian dengan teknik SAR Jungle Rescue dengan kode operasi SAREX 202. Semua potensi SAR dikerahkan untuk operasi ini, termasuk 1 pesawat kecil dan 1 helicopter untuk membantu di udara. Tim SAR PMI bergabung dengan potensi SAR lainnya.
Para relawan PMI yang terlibat pencarian harus memiliki kualifikasi navigasi dan pertolongan pertama. Setiap individu harus memiliki keterampilan navigasi agar penolong tidak membahayakan dirinya sendiri. Sedangkan keterampilan pertolongan pertama adalah kebutuhan yang harus dimiliki relawan PMI. PMI lah yang menjadi pioneer jika korban di temukan dalam keadaan hidup dan memerlukan tindakan pertolongan pertama.
Tepat pukul 02.00 siang Tim SAR gabungan menemukan puing puing pesawat. Disekitar lokasi ditemukan korban hidup 1 orang dan tewas 3 orang. Tim PMI yang berada dilokasi penemuan melakukan Pertolongan Pertama kepada korban yang masih hidup. Korban mengalami patah tungkai atas, luka di lengan dan luka kepala. Korban yang dalam keadaan label merah ini di tangani 3 relawan PMI dan distabilkan dilokasi kejadian. Bersama Tim SAR lainnya relawan PMI mengevakuasi korban ke Posko dan tim ambulan PMI melakukan tindakan medis selanjutnya sebelum dibawa ke rumah sakit.
Kegiatan ini merupakan simulasi yang dilakukan potensi SAR  jika seandainya benar terjadi musibah. Simulasi ini melatih seluruh potensi SAR Kalsel untuk melakukan kegiatan yang terkoordinir dalam operasi SAR.
Beberapa poin penting dalam pelatihan ini menurut Ahmad Zahid selaku coordinator PMI di kegiatan ini, yaitu :
1. Operasi SAR harus dilakukan terkoordinasi dan satu komando untuk mempermudah dan efesiensi pencarian.
2. Setiap potensi/ organisasi SAR harus memiliki peran yang jelas dalam operasi SAR.
3. Setiap Individu harus menguasai keterampilan SAR yang memadai.
4. PMI dapat membekali relawannya dalam hal keterampilan navigasi, komunikasi radio, survival dan pertolongan pertama untuk persiapan jika melakukan operasi SAR.
5. Dalam operasi SAR tugas dan peran PMI paling utama adalah sebagai tim pertolongan pertama dan tim ambulan untuk evakuasi korban
Sebelumnya 3—4 Juni 2014 seluruh peserta diberikan pelatihan navigasi dan jungle rescue  di kantor SAR Banjarmasin. Semua fasilitator berasal dari Basarnas (jr)

Posted via Blogaway

0 komentar:

Post a Comment